Tahun 2014 masih diwarnai dengan maraknya kasus-kasus kekerasan pada anak baik di local sampai nacional. P2TP2A Madani Kota Banda Aceh sejak bulan Januari s/d Juni mencatat dan mendampingi sebanyak 17 kasus kekerasan pada anak dengan jenis yang paling menonjol adalah kasus kekerasan seksual dan eksploitasi anak. Sedangkan Jaringan Pemantauan Aceh mencatat lebih kurang 70 kasus kekerasan pada anak dari berbagai bentuk kekerasan. Ini adalah jumlah yang berhasil dicatat, melapor dan didampingi oleh lembaga pemberi layanan yang ada, dan bisa saja lebih banyak kasus-kasus lainnya yang belum dicatat dan dilaporkan dengan berbagai alasan.
Ketua P2TP2A Madani Banda Aceh Siti Maisarah mengatakan " Yang paling mencengangkan adalah tempat kejadian di sekolah, di panti-panti serta dalam keluarga. Padahal ranah ini dianggap wilayah yang seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak sehingga mereka dapat tumbuh kembang serta berpartisipasi dalam segala bidang" Ujar Siti Maisarah usai menjadi pemateri dalam Seminar Gerakan Anti Kejahatan Seksual terhadap Anak Tahun 2014 di Aula PPKB Banda Aceh
Beliau menambahkan untuk menyikapi keadaan tersebut ketua P2TP2A ini berharap agar berbagai pihak merespon mulai dari sisi regulasi sampai tataran implementasi dari lembaga pemberi layanan, dinas-dinas, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, masyarakat sampai para orang tua korban.
Kedepan kita akan memperluas upaya preventif dengan melakukan promosi,sosialisasi, seminar, training dan workshop. Sedangkan upaya penanganan dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas pemberi layanan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung serta peningkatan kerjasama lintas sector karena korban tidak dapat ditangani hanya dari satu bidang dan harus dilakukan secara holistik demi anak Banda Aceh yang lebih baik dan bermartabat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar